Dalam beberapa dekade terakhir, penelitian telah menunjukkan bahwa pendidikan anak usia dini sangat penting dalam mempersiapkan anak-anak untuk masuk dan berhasil di kelas (sekolah dasar), mengurangi risiko masalah kesehatan mental-emosional sosial dan meningkatkan kemandirian mereka sebagai orang dewasa.

Dengan kata lain, anak perlu diajarkan untuk merasionalisasi segalanya dan terbuka terhadap interpretasi dan pemikiran kritis. Tidak ada hal yang dianggap tabu, dimulai dengan pengetahuan paling dasar tentang dunia tempat ia tinggal, dan berakhir dengan bidang yang lebih dalam, seperti moralitas, agama, dan sains. Stimulus visual dan waktu respons sedini 3 bulan dapat menjadi indikator IQ verbal dan kinerja pada usia 4 tahun.

Dengan memberikan pendidikan pada tahun-tahun paling formatif anak, ECE juga memiliki kapasitas untuk secara pre-emptive mulai menutup kesenjangan pencapaian pendidikan antara siswa berpenghasilan rendah dan tinggi sebelum sekolah formal dimulai. Anak-anak dengan status sosial ekonomi rendah (SES) sering mulai bersekolah di belakang rekan SES mereka yang lebih tinggi; rata-rata, pada saat mereka berusia tiga tahun, anak-anak dengan SES tinggi memiliki tiga kali jumlah kata dalam kosa kata mereka sebagai anak-anak dengan SES rendah. Partisipasi dalam ECE, telah terbukti meningkatkan tingkat kelulusan sekolah menengah atas, meningkatkan kinerja pada tes standar, dan mengurangi pengulangan kelas dan jumlah anak yang ditempatkan dalam pendidikan khusus.

Terutama sejak gelombang pertama hasil dari Perry Preschool Project diterbitkan, telah ada konsensus luas bahwa kualitas program pendidikan anak usia dini berkorelasi dengan peningkatan IQ anak-anak berpenghasilan rendah dan skor tes, penurunan retensi kelas, dan tingkat pendidikan khusus yang lebih rendah .

Beberapa studi telah melaporkan bahwa anak-anak yang terdaftar di ECE meningkatkan skor IQ mereka dengan 4-11 poin pada usia lima tahun, sementara sebuah studi di Milwaukee melaporkan kenaikan 25 poin. Selain itu, siswa yang telah terdaftar dalam Proyek Abecedarian, sebuah studi ECE yang sering dikutip, mendapat nilai lebih tinggi pada tes membaca dan matematika pada usia lima belas tahun dibandingkan siswa yang sebanding yang tidak berpartisipasi dalam program anak usia dini. Selain itu, 36% dari siswa dalam kelompok perawatan Studi Preschool Abecedarian kemudian akan mendaftar di perguruan tinggi empat tahun dibandingkan dengan 14% dari mereka dalam kelompok kontrol.

Selain memberikan manfaat sosial, ECE juga berdampak signifikan terhadap hasil sosial ekonomi individu. Misalnya, pada usia 26, siswa yang telah terdaftar di Pusat Anak-Orang Tua Chicago cenderung ditangkap, menyalahgunakan narkoba, dan menerima kupon makanan; mereka lebih cenderung memiliki ijazah sekolah menengah, asuransi kesehatan, dan pekerjaan penuh waktu.