Siswa-siswi Kelas 2 sekolah dasar (SD) Siswa Sekolah Indonesia Riyadh (SIR) praktik membuat Karya Seni Tempel Montase pada Rabu, 24/10. Praktik berlangsung di ruang kelas 2 SD, dari jam 08.00 -10.00 Waktu Arab Saudi (WAS), dengan pendampingan langsung dari Suryanto.
Seperti dituturkan Suryanto, kegiatan tersebut merupakan bagian integral dari mata pelajaran Seni Budaya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman seni budaya, mendorong ekspresi kreatif, serta menumbuhkan nilai-nilai positif lainnya.
“Karya Seni Tempel Montase tidak hanya merupakan proses pembelajaran, tetapi juga merupakan sarana penting bagi siswa untuk melatih motorik halus, meningkatkan kepercayaan diri, mengasah kemampuan kognitif, dan mengungkapkan ekspresi mereka melalui seni,’ jelas Suryanto.
Ditambahkan, di setiap semester, sesuai dengan pemberlakuan Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Seni Budaya, para siswa kelas 2 SD terlibat dalam kegiatan seni yang pelopori oleh Kurt Schwitters tersebut.
Lebih lanjut diuraikan, dalam pembuatan karya seni yang diperkenalkan pada awal abad ke-20 tersebut, para siswa diajak untuk mengeksplorasi unsur-unsur rupa, khususnya garis dan bentuk geometris, melalui aktivitas seperti menggambar, membentuk, melipat, memotong, dan menempel.
“Hasilnya adalah karya seni yang penuh imajinasi dan ekspresi,” terang Suryanto, yang juga Pembimbing OSIS bidang prestasi siswa itu.
Suryanto merinci, proses pembuatan montase melibatkan pengumpulan gambar-gambar yang sudah terbentuk, yang kemudian dirangkai dan ditempel untuk menciptakan karya seni imaginatif.
“Di setiap tahapannya, saya melihat anak-anak sangat tertarik, antusias, dan sangat menikmati proses kreatif ini,” beber Sur, sapaan akrabnya.
Sur mengakui, salah satu hal menarik dari kegiatan Karya Seni Tempel Montase adalah bagaimana siswa berhasil menggabungkan ketentuan gambar yang sudah disediakan dengan imajinasi mereka sendiri.
“Ini adalah wujud dari nilai-nilai Pancasila yang kami anut, yaitu kemampuan untuk mandiri dan kreativitas yang menjadi inti dari pendidikan kami,” pungkas guru penyandang gelar Magister Teknik tersebut.
(Mstjb)