Riyadh – Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Riyadh menyelenggarakan pelatihan bagi para pengajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA).
Acara yang berlangsung pada Selasa, 10 Desember 2024 ini diadakan dengan daring dan luring.
Para guru dari Sekolah Indonesia Riyadh (SIR) hadir langsung (luring) berkumpul di istirahah Dir’iyah, sedangkan yang daring menyimak dari Sekolah Indonesia Mekkah (SIM), Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ), dan sejumlah mahasiswa dari King Saud University (KSU), dan Majma’ah University (MU).
Atdikbud KBRI Riyadh, Badrus Sholeh, PhD, dalam sambutannya mengatakan bahwa acara ini merupakan terobosan baru untuk mengembangkan program BIPA di Arab Saudi.
“Sejak tahun 2022, kami dari KBRI Riyadh sudah melakukan kerja sama dengan Universitas Majma’ah untuk mengembangkan program BIPA,” kata Atdikbud.
Acara yang membahas pemanfaatan Learning Managemet System (LMS) ini diharapkan memberikan manfaat yang besar pada praktek pengajaran BIPA.
“Tahun ini diharapkan akan banyak peserta dan lebih menarik karena menggunakan LMS,” ujar Atdikbud.
Dosen Hubungan Internasional di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini cerita bahwa Sekolah Indonesia sebenarnya sudah memiliki konsep pengembangan BIPA.
“Sekolah Indonesia Jeddah itu sudah punya konsepnya,” terang Atdikbud.
Lebih jauh, ke depannya, Badrus Sholeh ingin menjadikan program BIPA lebih menarik dan maksimal.
Menurut Badrus Sholeh, acara yang mengundang pemateri dari SEAMOLEC ini tidak hanya dilaksanakan dengan metode daring, tapi juga datang langsung ke Arab Saudi.
“Berharap nanti SEAMOLEC datang langsung ke Arab Saudi. Nanti bapak dan ibu harap menyiapkan diri untuk menjadi pengajar BIPA,” papar Atdikbud.
Sementara itu, Deputi Direktur SEAMOLEC, Yaya Sutarya, mengatakan bahwa acara ini sangat bagus untuk menambah kompetensi para guru yang akan mengajar BIPA di Arab Saudi.
Proses pembelajaran, kata Yaya, meskipun dilakukan dengan cara daring, akan terasa seperti bertemu langsung antara peserta dan pemateri.
“Keterbatasan yang ada di Saudi bukanlah sebuah kendala. Kita akan gunaka teknologi Virtual Reality (VR),” ujar Yaya.
Siapa Pematerinya?
Pelatihan dengan tema “Pengembangan Bahan Ajar BIPA yang Menarik dan Interaktif” ini menampilkan dua pembicara, yaitu Victory SY Labatano, M.Pd dan Ihsan Fauzi, MDS.
Pemateri pertama, Victory SY Labatano menyampaikan materi tentang seluk beluk LMS. Menjelaskan tentang pengertian, fungsi, dan fitur apa saja yang ada di dalam LMS.
Pemateri kedua, Ihsan Fauzi, MDS, menyampaikan materi tentang teknis penggunaan LMS, mulai dari registrasi akun, tata kelola, penugasan, evaluasi, hingga penilaian.
Untuk diketahui, program BIPA merupakan salah satu andalan program diplomasi pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia.
Saat ini pembelajaran bahasa Indonesia telah dilaksanakan di 40 negara di dunia, yang dilaksakanan di lembaga maupun perguran tinggi. (Bms)