Sekolah Indondsia Riyadh (SIR) menggelar puncak Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) seri kedua secara integratif di Lapangan Bung Karno, SIR, pada Rabu, 27/9/20. Selain dihadiri warga internal SIR, kegiatan juga dihadiri dua pejabat KBRI Riyadh dan Ketua Komite SIR.
Kegiatan P5 yang dihadiri oleh seluruh siswa dan guru pegawai SIR tersebut mengusung dua tema. “Kegiatan P5 kita kali ini mengintegrasikan dua tema, Suara Demokrasi dan Berkebhinekaan Global,” papar kepala sekolah, Mustajib, dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Mustajib memaparkan bahwa untuk tema Suara Demokrasi, kegiatannya berupa pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS (Ketos dan Waketos) masa bhakti 2023-2024.
Disampaikan, kegiatan pemilihan ketos dan wakatos diawali dengan Sosialisasi Pemilih Pemula dari PPLN KBRI Riyadh, dilanjutkan dengan kampanye dan debat para pasangan calon (paslon) ketos dan waketos. “Saat pemilihan nanti, pilihlah ketos dan waketos yang kalian anggap paling baik,” pesan Mustajib.
Sebelum kegiatan debat paslon, terlebih dahulu dilaksanakan fashion show pakaian adat berbagai daerah, oleh siswa-siswi SD Kelas 1 sampai dengan kelas 4. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan tema berkhebinekaan global.
Selain memperagakan pakaian adat, masing-masing peraga pakaian adat melatih kemampuan public speaking dengan menjawab pertanyaan-perranyaan singkat dari master ceremony (MC). “Ini pakaian adat dari Sulawesi,” jawab Ayra saat ditanya MC Samar Solechan yang memakai pakaian adat Jawa Tengah.
Setelah para paslon dan panelis dari dewan guru dan pegawai menempati tempat duduk masing-masing, MC Naylu dan Aulia memutar vidio kompilasi pembuatan poster pemilu damai dari kelas 6 SD. “Pembuatan poster ini bagian dari P5 Suara Demokrasi, antara lain diikuti oleh siswa-siswi kelas 5 dan 6,” terang Baihaqie, wakasek kurikulum.
Lebih lanjut Baihaqie menuturkan, selain mendengar paparan program dari masing-masing paslon, siswa-siswi kelas 5 dan 6 diberikan lembar kerja tempat menulis salah satu program yang dianggap favorit berikut alasan-alasan mengapa mrmfavoritkan program tersebut. “Jadi, siswa tidak hanya memdengar, tapi juga coba menalar satu dari sekian program yang ditawarkan,” imbuh Baihaqie yang juga guru kelas 6.
Di sesi presentasi program, masing-masing paslon memaparkan program unggulannya. Paslon 1 menawarkan 4 program. Paslon 2 dan 3 masing-masing menyodorkan 7 dan 5 program. “Selain AcaNovga, BusMan, kami juga punya program unggulan seperti HUT SIR, SIRFest, Healthy Zone dan S-dream,” papar Rayyan Muhtar Ali dan Riyadh, dari paslon 4.
“Sebenarnya, program kalian sama. Hanya beda-beda sedikit bahasanya. Dan itu program yang berulang-ulang dari tahun ke tahun,” kritik Mohammad Wahya, salah seorang panelis dari unsur guru dan pegawai. Sejauh ini program-program yang tidak jauh dari unsur kebersihan (SIR Clean, Healthy Zone, Hygienism), olahraga (sport, e-sport, cosmos, morning W.O), seni (SIRFest, SIR Got Talent), kewirausahaan (Market Day, The Business), dan HUT SIR. “Mana kreativitas kalian?,” tagih Wahyu yang sehari-hari sebagai guru olahraga.
Selain panelis dari unsur guru dan pegawai, sesi debat paslon juga menghadirkan panelis dari Atdikbud, Pensosbud, Komite dan kepala Sekolah (Kepsek) SIR.
Dalam sesi tanya jawab, Atdikbud Badrus Sholeh mempertanyakan peran OSIS untuk membantu pengembangan kompetensi mengikuti berbagai lomba dan peningkatan kompetensi bahasa Inggris dan bahasa Arab. Sementara Pensosbud Meugah Suriyan mengkritisi, “Adakah keterkaitan visi misi dengan program-program yang ditawarkan?”
Saat mendapat giliran bertanya, Komite Wawasn Kuswandi lebih menelisik cara masing-masing paslon mengevaluasi ketercapaian program jika mereka nantinya erpilih sebagai ketos maupun ketos. Sebagai panelis keempat, Kepsek SIR menanyakan apa yang akan dilakukan untuk membantu peningkatan kemampuan sesama siswa di bidang STEM dan program English and Arabic Days.
Merespon pertanyaan Meugah Suriyan, Bhama mewakili paslon 4 menjelaskan, “Cosmos, yang berintikan creativity dan sportmanship, terkait dengan misi pertama, yakni menginspirasi siswa aktif dalam kehidupan sekolah dan masyarakat.
Puncak kegiatan Berkhebinekaan Global oleh siswa-siswi kelas 1 sampai dengan kelas 4 dilakukan di kelas masing, ditandai dengan pameran aneka kuliner daerah di Tanah Air dan hasil prakarya alat-alat maupun rumah adat beberapa daerah.
Sementara puncak kegiatan Suara Demokrasi ditandai dengan pengumuman Ketos dan Waketos terpilih, yang didahului pemungutan dan penghitungan suara. “Langsung belajar dan mempraktikkan tahapan-tahapan pemilu,” tegas Pembina OSIS, Wilman Septiana.
Hasil pengitungan suara menempatkan paslon 4, Rayyan Muhtar Ali dan Riyadh, sebagai peraih suara terbanyak, yaitu 73 suara. “Selamat dan sukses untuk paslon terpilih. Tapi ini kemenangan untuk semua,” ucap Kepsek Mustajib. “Dan ingat, semua program akan berjalan dengan baik jika ada kebersamaan dari paslon-paslon lain,” tutup Mustajib. (Mustajib)