Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Riyadh mengadakan sosialisasi Pemilu di Sekolah Indonesia Riyadh (SIR) pada Ahad, 17 September 2023.
Hadir dalam acara tersebut perwakilan PPLN Riyadh, yaitu Mia Saadah dan Delianur.
Mia Saadah, dalam pemaparannya, menjelaskan tentang sejarah Pemilu, siapa saja yang ikut dalam Pemilu, hingga aturan-aturan yang terkait dengan Pemilu.
“Siapa yang tahu, kapan Pemilu pertama dilakukan di Indonesia,” tanya Mia kepada siswa SIR.
Beberapa siswa antusias menjawab pertanyaan, ada yang menyebut tahun 1945, 1947, higga 1950.
“Pemilu pertama itu pada tahun 1955. Kenapa dilakukan 10 tahun setelah merdeka?. Karena kondisi negara pada saat itu belum stabil. Menghadapi agresi militer dan permasalahan lainnya,” terang Mia.
Selanjutnya, Mia menjelaskan siapa saja yang berhak mengikuti Pemilu. “Jika sudah berusia 17 tahun maka sudah boleh untuk memilih,” ujarnya.
Selain yang berusia 17 tahun, tambah Mia, ada orang yang boleh memilih, yaitu bagi yang sudah menikah.
“Jadi yang sudah menikah, boleh memilih ya, meskipun usianya belum 17 tahun,” tegas Mia.
Setiap Warga Negara Indonesia, dimanapun dia berada, memiliki hak untuk turut serta dalam Pemilu.
“Bukan hanya yang ada di Indonesia, tapi semua orang Indonesia, termasuk yang di Riyadh, berhak untuk ikut dalam Pemilu,” terang Mia.
Pemateri ke dua, Delianur, mengatakan bahwa partisipasi warga dalam Pemilu sangat dibutuhkan, untuk menentukan pemimpin yang tepat.
“Jangan sampai nanti tidak memilih, apalagi dana yang dikeluarkan oleh pemerintah sangat besar,” Ujar Delianur.
Pria yang biasa disapa Kang Dede ini melontarkan pertanyaan kepada siswa yang hadir: “Berapa biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk Pemilu?.”
“Jumlahnya mencapai 37 triliun rupiah. Sangat besar sekali kan?,” kata Kang Dede.
Kang Dede menjelaskan bahwa biaya tersebut dikeluarkan untuk seluruh operasional Pemilu, termasuk untuk PPLN di seluruh dunia.
“Ada 178 PPLN di seluruh dunia. Semua pembiayaan ditanggung oleh negara,” terang Kang Dede.
Karena itu, Kata Kang Dede lagi, kita perlu untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi ini.
Acara kali ini berlangsung meriah, pemateri melakukan pemaparan dengan diskusi interaktif, dan memberikan hadiah yang menarik.
Di akhir, salah satu siswa maju ke depan menyanyikan lagu jingle Pemilu 2024. Muhammad Rizal, siswa SMA SIR kelas 10, melantunkan lagu “Memilih untuk Indonesia” yang digarap oleh Band Cokelat.
Kegiatan sosialisasi PPLN Riyadh ini masuk dalam rangkaian acara Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang diikuti oleh seluruh siswa SMP dan SMA SIR, yang juga bertepatan dengan waktu pemilihan Ketua Osis.