Isu yang saat ini tengah dihadapi dunia saat ini adalah virus Corona. Wabah yang telah mendunia ini berdampak pada beberapa aspek kehidupan, salah satunya adalah bidang pendidikan. The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menyampaikan kebijakan penutupan sekolah sebagai salah satu langkah menghentikan penyebaran virus corona baru yang telah mempengaruhi lebih dari 290 juta siswa di seluruh dunia. Cina, negara pertama yang mengambil langkah penutupan sekolah, kini dengan cepat diikuti oleh negara-negara terdampak, seperti Jepang, Iran, Korea Utara, Italia, Lebanon, dan Mongolia. Sekolah-sekolah di beberapa bagian Vietnam, Thailand, Prancis, Jerman, Korea Selatan, dan Amerika Serikat juga telah ditutup. Yang terbaru adalah Uni Emirat Arab (UAE).
Wabah corona yang begitu cepat menyebar di seluruh dunia juga menjangkit negara Timur Tengah, tak terkecuali Arab Saudi. Sejak kemunculan virus corona di Arab Saudi, pemerintah Arab Saudi bergerak cepat. Salah satu kebijakannya untuk mencegah menyebarnya virus corona lebih luas di bidang pendidikan adalah menghentikan seluruh aktivitas di setiap sekolah negeri maupun swasta dan universitas di wilayah Arab Saudi. Menteri Pendidikan Kerajaan, Hamad bin Mohammed Al-Asheikh, mengarahkan agar mengaktifkan kembali sekolah virtual dan pendidikan jarak jauh. Hal ini ditempuh untuk memastikan bahwa proses pendidikan berlanjut secara efektif dan berkualitas. keputusan ini merupakan langkah pencegahan dan kementerian akan melakukan evaluasi harian dan mingguan sebelum kembali ke sekolah. Kebijakan penghentian aktivitas sekolah ini berlaku mulai Senin, 9 Maret 2020 hingga pemberitahuan selanjutnya.
Menyikapi hal tersebut, bapak Abdullah Syifa selaku Kepala Sekolah Indonesia Riyadh bergerak cepat mengkondisikan proses pembelajaran siswa. Distance Learning (pembelajaran jarak jauh) adalah suatu keniscayaan. Distance Learning atau pendidikan jarak jauh menurut Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 15 adalah pendidikan yang peserta didiknya tidak berhadapan langsung dengan pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi informasi dan media lain. Belajar jarak jauh menekankan kemandirian siswa , keterbukaan, ketuntasan dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Kepala Sekolah mengarahkan bahwa meski sekolah libur anak-anak tetap belajar di rumah dengan didampingi orangtua. Guru memberikan tugas terstruktur yang diberikan secara terprogram di masing-masing group kelas. Kebijakan ini diterapkan agar hak memperoleh pendidikan anak tetap terpenuhi. Penerapan distance learning melibatkan lebih banyak peran orangtua sebagai pembimbing anak selama pembelajaran di rumah, terutama anak Sekolah Dasar kelas rendah. Komunikasi antara guru dengan orangtua dibangun dengan memanfaatkan media elektronik (gawai, laptop, komputer, internet). Karena itulah Kepala Sekolah menyampaikan rasa terima kasih kepada orangtua atas kerjasamanya membimbing anak-anak di rumah. Orangtua telah mengorbankan waktu, pikiran dan tenaganya untuk proses belajar anak selama di rumah.